Politisi Gerindra Riau Tanggapi Komentar Adian Napitupulu Soal TNTN: Kami Lebih Mengerti Riau
Pekanbaru — Pernyataan Adian Napitupulu, politisi dari PDI Perjuangan, terkait pengelolaan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau memicu tanggapan serius dari politisi lokal. Politisi Gerindra Riau menegaskan bahwa masyarakat dan pemimpin daerah Riau jauh lebih memahami kondisi dan persoalan kawasan konservasi tersebut dibanding pihak luar.
“Kami sangat menghargai masukan dari siapa pun, termasuk Bung Adian. Tapi soal Tesso Nilo, izinkan kami tegaskan: kami yang tinggal di sini, kami yang merasakan langsung dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan di TNTN. Kami tentu lebih mengerti Riau dan persoalan riil di lapangan,” ujar H. Syamsurizal, anggota DPRD Riau dari Fraksi Gerindra.
Menurut Syamsurizal, pernyataan Adian yang menyebut ada pembiaran terhadap perambahan dan pembalakan liar di TNTN terkesan menyederhanakan persoalan. Ia menegaskan bahwa persoalan TNTN sangat kompleks, melibatkan masalah ekonomi masyarakat, tata ruang, hingga kelemahan pengawasan yang harus diselesaikan dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
“Jangan seolah-olah kami diam. Kami sudah berjuang bersama masyarakat adat, LSM, dan instansi terkait untuk menyelamatkan TNTN. Tapi ini perlu pendekatan yang komprehensif, bukan sekadar tuduhan di media,” tegasnya.

Baca juga: Menyusur Sungai Indragiri Inhil Dengan Pompong Hias Menyemarakkan Tahun Baru Islam
Gerindra Riau juga mengajak semua pihak untuk fokus pada solusi nyata. Mereka mendesak pemerintah pusat memperkuat kebijakan redistribusi lahan, pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan, serta peningkatan anggaran pengawasan kawasan konservasi.
“Kami berharap kritik membangun disampaikan dengan memahami konteks lokal, bukan hanya melihat dari data di atas meja. Mari kita duduk bersama mencari jalan keluar terbaik bagi TNTN dan warga Riau,” tutup Syamsurizal.
Isu kerusakan TNTN memang kembali mencuat setelah Adian Napitupulu dalam sebuah diskusi menyebut kawasan tersebut sebagai contoh lemahnya penegakan hukum kehutanan. TNTN sendiri dikenal sebagai salah satu habitat penting gajah Sumatera yang terus terancam akibat perambahan dan alih fungsi lahan.