Kondisi Sampah Pekanbaru: Masih Ada Tumpukan, Namun DLHK Klaim 80% Sudah Terangkut
Pekanbaru, Riau – Meski masih terlihat tumpukan sampah di beberapa titik, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru memastikan bahwa 80% sampah di ibu kota Provinsi Riau tersebut telah berhasil diangkut. Kondisi ini menunjukkan progres signifikan dalam penanganan persoalan yang sempat menjadi sorotan.
Fakta di Lapangan:
-
Titik-titik Sisa Tumpukan Sampah:
-
Jalan Sudirman (depan Pasar Pagi Arengka)
-
Lingkungan sekitar Terminal Bandar Raya
-
Beberapa permukiman padat di Kecamatan Senapelan
-
-
Volume Pengangkutan:
-
Rata-rata 800 ton/hari yang dihasilkan Pekanbaru
-
640 ton/hari telah terangkut ke TPA Muara Fajar
-
Sisanya masih dalam proses pengangkutan
-
Respons DLHK Pekanbaru:
Kepala DLHK Pekanbaru, Ir. Hj. Erinia, M.Si menjelaskan:
“Kami telah mengerahkan 75% armada angkut kami yang terdiri dari 25 truk compactor dan 15 dump truck. Kendala utama adalah akses ke beberapa lokasi yang sempit sehingga membutuhkan waktu lebih lama.”

Baca juga: Tim Raga Plus Siap Bergerak di Riau, Cegah Pengrusakan Hutan
Upaya Penanganan:
-
Penambahan jam operasional dari 12 jam menjadi 16 jam/hari
-
Pengerahan 150 petugas kebersihan tambahan
-
Koordinasi dengan kelurahan untuk identifikasi titik kritis
Respons Warga:
Ahmad (37), warga Jalan Nangka menyatakan:
“Memang sudah lebih baik dari minggu lalu, tapi di belakang pasar masih ada yang menumpuk dan bau menyengat.”
Analisis Ahli:
Dr. Rina Mardiana, pakar lingkungan Universitas Riau mengungkapkan:
“Pencapaian 80% itu bagus, tapi perlu diingat 20% sisanya bisa menjadi sumber masalah kesehatan dan lingkungan jika tidak segera ditangani.”
Rencana Kedepan:
-
Penyediaan drop box sampah di 15 titik rawan
-
Program “Sabtu Bersih” melibatkan komunitas
-
Pemetaan digital titik-titik penumpukan sampah
Data Pendukung:
-
Tahun 2023: Pekanbaru menghasilkan 292.000 ton
-
Capaian pengangkutan rata-rata 75-85% per bulan
-
Target 2024: 90% sampah terangkut tuntas
Dampak Kesehatan:
Dinas Kesehatan mengingatkan potensi:
-
Penyebaran penyakit demam berdarah
-
Gangguan pernapasan akibat bau
-
Kontaminasi air tanah