Karhutla di Batas Kampar-Pekanbaru Masuki Hari ke-6, Luasan Terus Bertambah
Pekanbaru — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di kawasan perbatasan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru, Riau, hingga hari ini, memasuki hari keenam. Kondisi di lapangan masih memprihatinkan karena luasan area terbakar terus bertambah, sementara upaya pemadaman terus dilakukan secara intensif.
Tim gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri, serta relawan masyarakat peduli api masih berjibaku di lokasi untuk memadamkan titik-titik api. Namun, faktor cuaca panas, angin kencang, dan sulitnya akses ke lokasi kebakaran menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman.
Baca juga: Menyusur Sungai Indragiri Inhil Dengan Pompong Hias Menyemarakkan Tahun Baru Islam
“Hingga hari keenam ini, diperkirakan luas lahan yang terbakar sudah mencapai lebih dari 150 hektare. Kami terus berupaya agar kebakaran tidak meluas ke wilayah permukiman dan kawasan vital lainnya,” ujar Kepala BPBD Riau.
Helikopter water bombing dikerahkan untuk mempercepat proses pemadaman dari udara. Sementara di darat, petugas harus membuka jalur baru untuk mencapai titik-titik api yang sulit dijangkau.
Pemerintah provinsi Riau telah meningkatkan status siaga darurat karhutla dan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun. Selain itu, warga yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap risiko asap yang dapat mengganggu kesehatan.
“Kami meminta masyarakat agar segera melapor jika menemukan titik api baru. Jangan ada lagi pembukaan lahan dengan cara dibakar, karena sanksinya tegas,” tambah Kepala BPBD.
Sementara itu, sejumlah warga di sekitar lokasi kebakaran mulai merasakan dampak asap yang cukup tebal, terutama pada pagi dan sore hari. Warga berharap pemerintah dan tim pemadam segera mengatasi karhutla ini agar aktivitas sehari-hari tidak semakin terganggu.
